PKM Seminar Parenting IAI Jamiat Kheir: Bangun Ketangguhan Mental Anak di Era Digital

  1. Home
  2. Berita
  3. PKM Seminar Parenting IAI Jamiat Kheir: Bangun Ketangguhan Mental Anak di Era Digital

Jakarta—Ahad, 07 Desember 2025, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Jamiat Kheir (IAIJ) menyelenggarakan Seminar Parenting sebagai bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Membangun Kesehatan dan Ketangguhan Mental Anak di Era Digital” bertempat di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Selatan. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para orang tua yang antusias mengikuti seluruh sesi.

Dalam keynote speech, Dr. Hariyadi, M.Pd., menegaskan bahwa IAI Jamiat Kheir tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk berbagi ilmu, memberi manfaat, dan mengabdi kepada masyarakat. Beliau memberikan peringatan tegas kepada para orang tua agar menjaga dan mengontrol interaksi anak dengan gadget. Gadget, menurutnya, bukan sekadar alat hiburan, tetapi dapat menjadi sumber perilaku negatif bila tidak diawasi. “Jangan sampai gadget menjadi sebab pudarnya akhlak dan berubahnya perilaku anak. Orang tua harus tetap menjadi pengarah, bukan menyerahkan tumbuh kembang anak kepada gawai,” ujarnya.

Sesi berikutnya diisi oleh Ustadzah Yetti Purnawati, S.Pd., M.Pd., yang mengajak para orang tua memahami pentingnya menanamkan resiliensi, empati, dan kemampuan problem solving pada anak sejak dini. Ia menjelaskan bahwa perubahan zaman menuntut orang tua lebih peka terhadap perasaan, kebutuhan, dan dinamika psikologis anak. Dengan resiliensi yang kuat, anak dapat tumbuh sebagai pribadi yang terarah, mampu menghadapi tekanan, dan tidak mudah goyah oleh pengaruh negatif lingkungan digital.

Melengkapi materi tersebut, dr. Yul Rizal, S.Pd., MARS, menjelaskan tanda-tanda yang perlu diwaspadai terkait gangguan fisik dan perubahan perilaku akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Ia menekankan bahwa deteksi dini oleh orang tua sangat penting agar masalah tidak berkembang menjadi gangguan yang lebih serius. Menurutnya, perubahan pola tidur, keluhan mata, mudah marah, serta menarik diri dari lingkungan dapat menjadi indikator awal.

Tak kalah menarik, para mahasiswa turut memberikan materi aplikatif yang sangat dekat dengan kehidupan keluarga sehari-hari. Zahwa Mawani Sahna menekankan bahwa anak bukan hanya ingin didengar, tetapi juga ingin dipahami. Ia mengingatkan para orang tua untuk tidak terburu-buru menasihati ketika anak mengeluh, melainkan memahami akar masalah terlebih dahulu. Ia juga menyampaikan cara mengenali emosi anak, membangun kepercayaan melalui janji kecil dan waktu khusus, serta teknik sederhana mengelola emosi seperti pernapasan 4-4-6.

Sementara itu, Muhammad Maulana Adnani mengibaratkan anak sebagai pohon kecil yang masih mudah dibentuk. Menurutnya, semakin dini orang tua mendampingi kesehatan mental anak, semakin mudah arah pembentukannya. Ia menekankan pentingnya dukungan emosional orang tua—seperti perhatian, empati, dan kehangatan—yang dapat menjadi benteng kuat dalam mencegah gangguan mental pada anak.

Dalam sambutannya, Ustadz Muhammad Ridwan, selaku RW setempat, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kegiatan yang diadakan oleh IAI Jamiat Kheir. Ia menilai bahwa ilmu parenting sangat penting di tengah tantangan digital saat ini dan berharap kegiatan serupa terus dilaksanakan agar makin banyak orang tua yang mendapatkan edukasi.

Adapun para petugas kegiatan terdiri dari:
MC: Adam Muqtadir & Ulviani Zahrotunnisa
Moderator: Muhammad Abby Rifky
Operator: Muhammad Abdul Mugist
Dokumentasi: Humaidi & Parid Harja
Koordinasi Lapangan: Supriadi
Ketua Pelaksana: Sabar Prayitno
Serta diperkuat oleh seluruh mahasiswa semester 5 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Jamiat Kheir Jakarta

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen IAI Jamiat Kheir dalam mengabdi kepada masyarakat dengan memberikan edukasi yang relevan, solutif, dan berdampak langsung bagi keluarga di era digital.