Sejarah Iai Jamiat Kheir

Reformis Islam berpendapat bahwa “Kedudukan Islam dan Kaum Muslimin harus senantiasa kebaikannya ditingkatkan sehingga pada saatnya dapat memperbaiki sistem pendidikannya.

Jauh sebelum Indonesia merdeka, tahun 1901 telah terbentuk suatu perkumpulan di Jakarta yang diberi nama JAMIAT KHEIR dan diakui oleh pemerintah Belanda sejak 17 Juni 1905. Perkumpulan ini pada awalnya bergerak dalam bidang sosial keagamaan dan selanjutnya di bidang pendidikan.

Usaha mendapatkan pengesahan resmi agar perkumpulan ini boleh bergerak secara legal diajukan oleh : 

  1. Sayyid  Said Bashandid
  2. Sayyid Idrus bin Syihab
  3. Sayyid Muhammad Al Fakhir

sedang perintis bidang pendidikan sejak tahun 1917 dalam bentuk yayasan adalah S. Abu Bakar bin Muhammad Al-Habsyi.

Dalam perkumpulan sosialnya Jamiat Kheir banyak mencetak para tokoh pergerakan Nasioanal Indonesia Merdeka seperti H.O.S. Cokro Aminoto pendiri Serikat Dagang Islam (SDI)  H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, KH. Abdul Halim pendiri Persatuan Ummat Islam dan banyak lagi tokoh-tokoh ormas Islam lainnya. Dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia menuju Indonesia merdeka, berdaulat, adil dan makmur Jamiat Kheir pun turut bersumbangsih bersama-sama tokoh bangsa Indonesia lainya.

Sesuai dengan kondisi dan situasi, perkumpulan Jamiat Kheir kemudian diubah statusnya menjadi Yayasan Jamiat Kheir, dengan titik berat kegiatan pada bidang pendidikan, Akte Notaris  Nomor 143 Tanggal 17 Oktober 1919 oleh Notaris Yan Willen Roeloofs Valk. Terakhir diubah dengan Akte Notaris Nomor 3 tahun 2019 oleh notaris H Yunardi, SH tentang  Pernyataan Keputusan  Rapat Umum Luar Biasa Pembina-Perubahan Anggaran Dasar Yayasan Jamiat Kheir Tanah Abang Jakarta Pusat. 

Satu abad sudah Jamiat Kheir mengabdikan diri mendidik umat dalam mencerdaskan anak bangsa dengan suka dukanya. Pasang surut berganti mengemban amanat umat dan alhamdulillah berkah idealisme yang konsisten diiringi sikap tegas, tegar dan optimis maju terus, setiap tahun dapat melepas lulusannya sebagai generasi penerus, baik yang lulus pada tingkat satuan pendidikan TK, MI, Tsanawiyah, Aliyah dan juga Instut Agama Islam Jamiat Kheir.

Semua sarana pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Pendidkan Jamiat Kheir Jakarta kini sudah tersedia, mulai dari satuan pendidikan tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi.

  1. Periode Perguruan Tinggi 

Periode ini mengenai Perguruan Tinggi Islam. Sebagai wadah pendidikan Islam semula Jamiat Kheir terkenal dengan hasil pendidikan bidang Bahasa Arab dan pengetahuan Agama Islam. Selanjutnya terdorong untuk berpartisipasi pada pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan tingkat akademik. Dalam perjalananya dirintis suatu sekolah Akademik Bahasa Arab (ABA) oleh Yayasan dengan azas legal Surat Keputusa/ SK. No. 096/SK/YJK/79 tanggal 1 september 1979. Kurang lebih berjalan tiga tahun, kemudian ditingkatkan lagi statusnya menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Jamiat Kheir, dengan sebuah Fakultas, yaitu Fakultas Adab. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memperoleh status izin operasional dari pemerintah c.q. Departemen Agama.

Dalam perkembangan berikutnya Yayasan Jamiat Kheir membuka fakultas baru dengan SK. nya No. 099/Sk/YJK/1982 (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Islam atau Tarbiyah), sehingga perguruan ini memiliki 2 (dua) Fakultas, yaitu: Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah.

Kemudian mengingat perlu adanya penyesuaian nama Perguruan Tinggi Agama, maka dengan SK. Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Islam Republik Indonesia No. Kep/PP/009/340/83 tanggal 25 Oktober 1983, dan No. 07/E/1986. Perguruan Tinggi Agama Islam Jamiat Kheir dengan dua Fakultasnya telah memperoleh prestasi Akademik dan Administratif (status terdaftar) sekaligus menyempurnakan status kelembagaannya menjadi Institut Agama Islam Jamiat Kheir (IAIJ). 

Selain itu sesuai dengan Program Jangka Panjang dan Statuta-nya, IAIJ membuka fakultas-fakultas lain salah satunya di awal tahun 90-an dibukanya kelas fakultas Syari’ah jurusan Peradilan Agama/Al-Ahwalus Asyahsyiah. Alhamdulillah pada tahun 1993 dengan SK Menteri Agama Nomor 301 tanggal 22 Nopember 1993 fakultas ini mendapat pengakuan dari Departemen Agama RI. Pada tahun 1992 membentuk kelembagaan baru lagi, institut ditingkatkan menjadi universitas yaitu Universitas Jamiat Khier dengan 6 fakultas yaitu fakultas Adab, fakultas Tarbiyah, fakultas Syariah, fakultas Ushuludin, fakultas Ekonomi, dan fakultas Teknik Industri. Namun, universitas ini tidak berumur panjang. Fakultas Ushuluddin, terutama fakultas Ekonomi dan fakultas Teknik yang diharapkan menjadi tulang punggung untuk menangguk mahasiswa sebanyak-banyaknya namun harapan itu tidak sesuai kondisi di lapangan. Akhirnya, bentuk lembaga pendidikan tinggi kembali menjadi Institut dengan tiga fakultas keagamaan yang yaitu fakultas Adab, fakultas Tarbiyah, dan fakultas Syariah.

Namun seiring perjalanan Fakultas Adab dan Fakultas Syariah pada tahun 2006 dua fakultas inipun tidak lagi memperoleh ijin operasional, dikarenakan jumlah mahasiswa yang dipersyaratkan kurang memenuhi. Tinggal Fakultas Tarbiyah masih eksis sampai sekarang. Alhamdulillah, Institut Agama Islam Jamiat Kheir kini terakreditasi C sesuai dengan SK BAN PT No.242/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2019.

Institut Agama Islam Jamiat Kheir mempunyai azas dan tujuan sebagai berikut:

  1. Berazaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan Aqidah Islamiyah.
  2. Bertujuan: 
  1. Mencetak sarjana muslim yang cerdas, cakap, pengetahuan yang luas dan dalam beriman, berakhlak mulia dan dapat mengembangkan diri menjadi zu’ama dan ulama di tengah-tengah masyarakat untuk kepentingan agama, bangsa dan negara.
  2. Memelihara, mengkaji, dan mengembangkan ilmu Pengetahuan Islam dan bahasa arab serta ilmu-ilmu pengetahuan lainya yang erat hubunganya dengan pengetahuan agama Islam.

Tentu sebagai penerus kami ingin memperkenalkan para Perintis/Pelopor dan Pembina IAIJ Jakarta saat itu sebagai berikut:

  1. S. Alwi Alhabsyi (Ketua Umum Yayasan);
  2. H.S. Muhammad bin Abdurahman Alhabsyi (Sekretaris)
  3. H. S. Muhammad bin Hasyim Alhabsyi
  4. Drs. HK. Sukardji, MM
  5. H.S. Syaichon Algadri
  6. Drs. H. Alhumam Munzir, Lc
  7. Dr.H. Abdul Chair

Galery

Kalender

April 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Lokasi